logo

EN|ID
Kembali

Matahari dapat memberikan energi yang berlimpah, dan energi yang diberikan memiliki bentuk yang berbeda beda, seperti cahaya matahari yang bisa diubah menjadi listrik melalui solar panel, atau kehangatan yang dapat disimpan untuk digunakan nanti melalui penggunaan concentrated solar thermal power plants [1]. Dari tahun 2018 ke 2021, penggunaan solar panel di Indonesia meningkat 486%, dari 500 pada tahun 2018 sampai ke 3472 rumah pada tahun 2021 dengan listrik yang dibangkitkan sebanyak 26.51 megawatt peak (mWp) [2].

Umumnya, sel solar panel menggunakan material polycrystalline atau monocrystalline, dimana monocrystalline lebih baik efisiensi nya di angka 15-20% [3]. Tingkatan efisiensi yang lebih tinggi juga berarti efisiensi alokasi tempat, membutuhkan luas daerah lebih rendah untuk menghasilkan energi yang sama jumlahnya. Namun berdasarkan perkembangan terakhir, ada material bernama perovskite yang kemungkinan besar akan menggantikan sel solar polycrystalline dan monocrystalline sebagai pemimpin pasar karena memiliki efisiensi tertinggi dengan harga murah. Perovskite pertama dijalankan risetnya pada tahun 2006, dengan hasil yang mulai terlihat pada 2009 [4]. Perovskite merupakan kandidat sel fotovoltaik paling menjanjikan dengan efisiensi sebesar 30% [5].

perovskite-solar-cells
Gambar 1.1 Sel Solar Perovskite (Sumber : Sollianc)

Berikut adalah 5 poin alasan kenapa perovskite bisa menjadi pilihan yang baik jika dibandingkan dengan sel solar generasi-generasi sebelumnya :

- Efisiensi
Sel solar perovskite memiliki efisiensi konversi daya jika dibandingkan dengan sel solar berbasis silikon tradisional.

- Hemat biaya
Sel solar perovskite lebih mudah dimanufaktur jika dibandingkan dengan sel solar tradisional, sehingga menjadikan mereka opsi yang lebih terjangkau harganya untuk kebutuhan pembangkitan energi.

- Fleksibel
Sel solar perovskite bisa diproduksi pada substrat fleksibel, sehingga mereka bisa jadi pilihan ideal untuk aplikasi di tempat-tempat yang tidak cocok untuk sel solar tradisional karena lengkungan permukaan.

- Sustainable (berkelanjutan)
Sel solar perovskite dibuat dari material yang melimpah dan sustainable, sehingga mengurangi ketergantungan kepada sumber daya terbatas dan jejak karbon yang diasosiasikan dengan produksi.

- Teknologi Berkembang
Teknologi sel solar perovskite sedang berkembang pesat dan memiliki potensi untuk melampaui kapabilitas sel solar tradisional dalam efisiensi dan biaya

Referensi :

[1] Department of Energy, “Concentrating solar-thermal power basics,” Energy.gov, 2019. [Online].
Available:
https://www.energy.gov/eere/solar/concentrating-solar-thermal-power-basics. [Accessed: 06-Feb-2023].
[2] S. Purnama, “Pertumbuhan sel surya di indonesia capai 486 persen dalam tiga tahun,” Antara News, 26-Jul-2021. [Online].
Available:
https://www.antaranews.com/berita/2288702/pertumbuhan-sel-surya-di-indonesia-capai-486-persen-dalam-tiga-tahun. [Accessed: 06-Feb-2023].
[3] geotherm admin, “Monocrystalline vs polycrystalline: Which solar panel is better?,” Geotherm, 29-Apr-2022. [Online].
Available:
https://geothermhvac.com/mono-vs-poly-better/#:~:text=Monocrystalline%20solar%20panels%20have%20the,more%20efficient%20in%20warm%20weather. [Accessed: 06-Feb-2023]
[4] “Perovskite solar cells: An in-depthguide + comparisons with other techs,” Solar Magazine, 01-Sep-2022. [Online].
Available:
https://solarmagazine.com/solar-panels/perovskite-solar-cells/. [Accessed: 06-Feb-2023].
[5] M. Gallucci, “Perovskite solar out-benches rivals in 2021,” IEEE Spectrum, 24-Jun-2021. [Online].
Available:
https://spectrum.ieee.org/oxford-pv-sets-new-record-for-perovskite-solar-cells. [Accessed: 06-Feb-2023]

 

Artikel ini ditulis oleh :


Reza Radinka
Sales & Marketing



Kembali ke Atas