Gas alam menempuh perjalanan jauh untuk mencapai rumah dan bisnis kita. Namun sebelum tiba, gas alam mengalami transformasi khusus. Artikel ini akan membahas tentang rantai nilai Liquefied Natural Gas (LNG), fasilitas LNG di darat, dan tantangan yang dihadapi dalam membangun fasilitas tersebut. Kita akan mencari tahu bagaimana proses ini bekerja dan mengapa ini penting.
Sebelum kita mendalami dunia LNG, informasi di bawah ini akan membantu kita dalam memahami pengertiannya.
LNG merupakan gas alam berbentuk cair yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak korosif, dan tidak beracun. Bahan bakar ini terbuat dari gas alam dan memiliki banyak kegunaan, termasuk digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, pemanas industri dan rumah, dan sebagai bahan baku kimia.
Rantai Nilai LNG
Rantai nilai LNG dapat dibagi menjadi enam aktivitas utama, yaitu:
- Produksi Gas
Perjalanan gas alam dimulai dengan penemuan dan ekstraksi. Tahap awal ini, atau biasa disebut upstream, dapat terjadi di darat (onshore) atau di laut (offshore). Eksplorasi offshore membutuhkan izin khusus dan penemuan cadangan gas yang signifikan. Setelah berhasil menemukan lokasi yang sesuai, para engineers merancang sumur untuk mencapai gas tersebut. Ini akan bergantung pada jenis deposit gas. Untuk gas alam biasa, sumur vertikal sederhana sudah cukup untuk mencapai gas. Jika gas terperangkap dalam formasi batuan yang rapat, teknik pengeboran horizontal yang lebih canggih atau bahkan fracking hidrolik mungkin diperlukan.
- Transportasi Pipa
Setelah diekstraksi, gas alam biasanya akan dibawa melalui pipa (terkadang dimiliki oleh pihak lain) ke fasilitas khusus. Di sana, gas dipersiapkan untuk perjalanannya dengan diubah menjadi keadaan cair yang disebut LNG. Untuk menggunakan pipa ini, akan dibuat perjanjian antara pemilik pipa dan pengirim gas (bisa pemilik gas atau fasilitas likuefaksi, tergantung siapa yang mengatur transportasi).
- Pengolahan dan Pencairan Gas
Setelah dialirkan melalui pipa ke pabrik likuefaksi, gas akan melewati proses pembersihan. Pertama, gas akan dipisahkan dari air, yang kemudian diolah dan digunakan kembali. Kemudian, gas tersebut dibawa ke stasiun terdekat di mana ia dikompresi untuk dipindahkan. Terakhir, di fasilitas LNG khusus, gas didinginkan hingga -162°C, yang membuatnya menjadi cairan 600 kali lebih kecil dari volume aslinya. Pendinginan ekstrem ini juga semakin membersihkannya dan membuatnya lebih mudah dan aman untuk disimpan dan diangkut dengan kapal besar. Gas ini sekarang disebut LNG.
- Pengiriman dan Perdagangan LNG
Setelah produksi di terminal ekspor, LNG akan disimpan sebelum dimuat ke kapal yang dirancang khusus. Kapal pengangkut LNG ini adalah kapal laut yang dilengkapi dengan tangki kargo berinsulasi yang dirancang khusus untuk mengangkut LNG dan mempertahankan suhu kriogeniknya sepanjang perjalanan.
- Regasifikasi
Setelah kapal pengangkut LNG tiba di pelabuhan tujuan, LNG biasanya akan dibongkar dan digasifikasi ulang di terminal penerima agar gas dapat diangkut lebih jauh ke hilir melalui pipa.
- Distribusi ke Pengguna Akhir
Setelah kembali ke bentuk gas (regasifikasi), LNG biasanya dikirim ke tujuan akhirnya melalui pipa, yang menandakan selesainya rantai nilai. Tahap hilir ini, setelah terminal regasifikasi, mungkin melibatkan berbagai perjanjian kontrak. Alternatifnya, gas dapat disalurkan langsung dari terminal ke satu konsumen.
Onshore LNG (OLNG)
Setelah memahami rantai nilai LNG, kita dapat menyimpulkan bahwa OLNG mengacu pada fasilitas yang menangani LNG di darat. Fasilitasnya antara lain:
- Kilang Pencairan
Pada fasilitas ini, gas alam akan didinginkan hingga mencapai suhu yang sangat rendah, yaitu -162°C (-260°F). Dalam tahap transformasi gas alam menjadi LNG, terdapat beberapa komponen utama di kilang pencairan yang digunakan, seperti unit pengolahan gas, unit pendinginan, dan unit kondensasi. Tidak hanya itu, pada unit pencairan umumnya juga terdapat unit penyimpanan, fasilitas utilitas, serta sistem kontrol dan instrumentasi.
- Regasifikasi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, regasifikasi adalah proses pengembalian LNG ke wujud awalnya, yaitu gas, sebelum didistribusikan ke pengguna akhir. Pada tahap ini, fasilitas yang digunakan termasuk tangki penyimpanan LNG, vaporizer (pengubah wujud cair menjadi gas), peralatan pengaturan tekanan, pipa, dan fasilitas tambahan lainnya seperti stasiun pengukuran dan sistem kontrol.
Tantangan OLNG
Meskipun penting untuk perdagangan gas global, fasilitas OLNG memiliki beberapa tantangan, seperti:
- Biaya Modal Tinggi
Membangun dan memelihara kompleks industri besar ini memerlukan investasi awal yang besar. Biaya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ukuran dan kapasitas pabrik, lokasi dan pembebasan lahan, serta kompleksitas teknologi pencairan yang dipilih.
- Dampak Lingkungan
Proses pencairan membutuhkan banyak energi, membutuhkan daya yang besar untuk mencapai dan mempertahankan suhu yang sangat rendah. Optimalisasi efisiensi energi sangat penting untuk meminimalkan jejak lingkungan. Selain itu, energi yang digunakan untuk pencairan dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca, yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Fasilitas sedang mencari cara untuk mengurangi emisi ini, seperti menggunakan sumber energi yang lebih bersih atau menangkap karbon yang dikeluarkan.
- Pertimbangan Lokasi Pembangunan
Dalam penentuan lokasi, mungkin akan ada penolakan masyarakat terhadap fasilitas LNG darat karena kekhawatiran terhadap keselamatan, dampak lingkungan, dan potensi penurunan nilai properti. Oleh karena itu, melibatkan komunitas lokal untuk komunikasi yang transparan dan mengatasi permasalahan sangatlah penting.
Berdasarkan artikel di atas, dapat disimpulkan bahwa rantai nilai LNG terdiri dari produksi gas, transportasi pipa, pengolahan dan pencairan gas, pengiriman dan perdagangan LNG, regasifikasi, dan distribusi ke pengguna akhir. Dua dari enam mata rantai nilai ini, yaitu pencairan dan regasifikasi, dapat dikelompokkan sebagai fasilitas OLNG, di mana kedua fasilitas tersebut umumnya berlokasi di daratan. Dalam proses pengembangan dan pembangunannya, OLNG menghadapi beberapa tantangan seperti biaya modal yang tinggi, dampak lingkungan, dan pertimbangan pemilihan lokasi.
Sources:
Han, C., & Lim, Y. (2012). LNG processing: from liquefaction to storage. In Computer Aided Chemical Engineering (Vol. 31, pp. 99-106). Elsevier.
Bahadori, A. (2014). Liquefied Natural Gas (LNG). Natural Gas Processing, 591–632. Elsevier.
Industrial & Engineering Chemistry Research (2018) Key Issues and Challenges on the Liquefied Natural Gas Value Chain: A Review from the Process Systems Engineering Point of View.
Shell Australia. (2023, November 14). About onshore natural gas. Shell Australia. https://www.shell.com.au/about-us/projects-and-locations/qgc/about-onshore-natural-gas.html
Norton Rose Fulbright. (2023, March 22). Exploring new shores: An overview of the legal landscape. Norton Rose Fulbright. https://www.nortonrosefulbright.com/en-id/knowledge/publications/2235f3d1/exploring-new-shores-an-overview-of-the-legal-landscape
Artikel ini ditulis oleh :
Rania Annur
Sales & Marketing Staff