Purified Terephthalic Acid, atau PTA, adalah komponen penting yang bersembunyi di balik banyak bahan yang kita gunakan setiap hari. Asam kristal berwarna putih ini mungkin tidak terlalu dikenal, tetapi merupakan tulang punggung dari berbagai produk penting. Dari botol air plastik yang kita bawa hingga pakaian poliester yang kita kenakan, PTA secara diam-diam membentuk dunia kita. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih lanjut tentang PTA dan proses produksinya sebelum menjadi produk akhir yang kita gunakan sehari-hari.
Proses Produksi PTA
Produksi asam tereftalat (PTA) yang dimurnikan melibatkan beberapa tahap utama. Berikut ini adalah rincian prosesnya dengan kutipan untuk setiap langkah:
Proses PTA (sumber : valcogroup)
Langkah 1: Bahan Baku dan Reaksi
Kisah PTA dimulai dengan paraxylene (PX), hidrokarbon aromatik yang dipisahkan dari minyak mentah selama proses penyulingan. Ini berfungsi sebagai bahan baku utama untuk produksi PTA. Di dalam reaktor oksidasi, PX bereaksi dengan asam asetat sebagai pelarut. Udara, atau terkadang oksigen yang diperkaya, dimasukkan untuk mengubah PX menjadi asam tereftalat (TPA). Reaksi ini melepaskan panas (eksotermis), sehingga membutuhkan sistem pendingin untuk menjaga suhu optimal di dalam reaktor.
Langkah 2: Pemurnian
Produk awal yang keluar dari reaktor, yang dikenal sebagai Crude Terephthalic Acid (CTA), masih mengandung pengotor. Untuk mencapai tingkat kemurnian yang diinginkan, tahap pemurnian diperlukan. Dalam beberapa proses, CTA dilarutkan dalam air untuk membentuk bubur. Langkah ini dapat diikuti dengan langkah reduksi opsional menggunakan agen seperti natrium format untuk menghilangkan pengotor lebih lanjut.
Langkah 3: Kristalisasi dan Pemisahan
Setelah cukup dimurnikan, larutan dikirim untuk kristalisasi. Di sini, asam tereftalat yang telah dimurnikan akan mengendap dari larutan, membentuk kristal. Kristal-kristal ini kemudian dipisahkan dari cairan yang tersisa (cairan induk) menggunakan teknik seperti filter putar. Larutan induk dapat didaur ulang kembali ke dalam proses untuk meningkatkan efisiensi.
Langkah 4: Pencucian dan Pengeringan
Kristal PTA yang telah dipisahkan menjalani tahap pencucian dengan menggunakan air untuk menghilangkan kotoran yang tersisa. Setelah tahap pencucian, pengeringan sangat penting. Pengering unggun terfluidisasi atau peralatan serupa menghilangkan kelembapan dari kristal yang telah dicuci, memastikan produk akhir yang sesuai untuk penyimpanan dan transportasi.
Langkah 5: Produk Akhir
PTA yang telah dikeringkan sekarang siap untuk tahap selanjutnya dalam perjalanannya. PTA disimpan atau dikemas untuk diangkut ke fasilitas produksi poliester, di mana PTA akan ditransformasikan menjadi berbagai produk penting yang menyentuh kehidupan kita dengan berbagai cara yang tak terhitung jumlahnya, dan terdapat berbagai variasi teknologi produksi PTA. Detail spesifik mungkin berbeda antara fasilitas yang satu dengan yang lain, tergantung pada proses yang dipilih dan optimalisasi untuk faktor-faktor seperti efisiensi dan hasil.
Langkah-langkah keamanan sangat penting selama proses berlangsung karena bahan yang mudah terbakar dan berpotensi berbahaya.
Kesimpulannya, PTA adalah bahan dasar yang dapat digunakan dalam barang sehari-hari, seperti botol plastik hingga pakaian. Hal ini menunjukkan bahwa PTA merupakan bahan kimia yang penting dalam kehidupan manusia. Proses pembentukan PTA diawali dengan bahan baku yaitu PX yang mengalami proses oksidasi menjadi CTA. CTA yang masih mengandung pengotor akan dimurnikan dan melalui proses kristalisasi dan pemisahan. Setelah CTA disaring dari cairan induknya, selanjutnya dilakukan proses pencucian dan pengeringan sehingga menjadi produk akhir (PTA) yang akan dikirim ke produksi polyester.
Referensi :
https://mitsubishichemical.co.id/product/our-product/pta
https://www.valcogroup-valves.com/faq-2/pta-terephthalic-acid-manufacturing-process-of-pta/
Lu, X., Xie, S., Li, S., Zhou, J., Sun, W., Xu, Y., & Sun, Y. (2021). Treatment of purified terephthalic acid wastewater by ozone catalytic oxidation method. Water, 13(14), 1906.
Artikel ini ditulis oleh :
Annissa Dewi Rianti
Sales & Marketing Staff